Beranda

Selasa, 09 Februari 2010

INGIN LANGSING....??? JAMGAN LUPA SERAT...!!!

Serat merupakan nutrisi non gizi yang tidak dapat dicerna dan diserap oleh
tubuh. Keberadaannya dalam makanan biasanya dapat diditeksi lewat rasa kenyang
yang ditimbulkannya. Umumnya semakin banyak serat yang dikonsumsi maka semakin
lama rasa kenyang itu bertahan dalam perut. Menyehatkan usus hingga jantung
Tidak semua serat sama dan ternyata serat dapat dibedakan menjadi yang larut
dan tak larut. Keduanya sama-sama memiliki khasiat, terbukti dari berbagai penelitian
yang menelaah nilai positif dari serat.

Cegah Penyakit Jantung dan tekanan darah tinggi

Baik Penyakit jantung koroner maupun tekanan darah tinggi (hipertensi) identik
dengan lemak dan kolesterol ’jahat’ (HDL). Untuk mencegahnya, Anda harus mengurangi keberadaan keduanya dalam tubuh. Serat larut maupun tak larut sama-sama
berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah penyebab penyakit jantung koroner
dan tekanan darah tinggi.

Mengontrol kadar gula dalam darah
Jika Anda mengidap diabetes atau memiliki risiko tinggi diabetes tipe 2 perbanyaklah
makan sayuran, buah-buahan dan makanan lain yang mengandung serat larut.
Makanan kaya akan serat lebih lambat dicerna dan diserap usus sehingga mencegah
meningkatnya kadar gula dalam darah secara drastis dan kebutuhan insulin dalam
jumlah besar sekaligus.

Mengontrol nafsu makan dan membantu menurunkan berat badan Karena memberikan rasa kenyang lebih lama, maka banyak ahli gizi menyarankan konsumsi serat untuk membantu mengurangi rasa lapar bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Makanan yang mengandung serat tak larut biasanya dikunyah lebih lama, sehingga membuat otak sempat mengirimkan sinyal kenyang ke perut, sehingga Anda tak makan berlebihan.

Cegah kanker Kemampuan serat mempercepat laju makanan dalam pencemaan, dipercaya dapat mencegah kanker usus besar. Prinsipnya semakin cepat makanan yang kemungkinan mengandung zat-zat karsinogen melewati saluran pencernaan, maka semakin sedikit kontak zat-zat karsinogen tersebut dengan usus.

Menyehatkan Saluran Pencernaan Diverticulosis, konstipasi (sembelit), hemorroid (wasir) dan gejala-gejala yang menyertainya merupakan gangguan pencernaan yang dapat dihindari dengan konsumsi serat yang cukup. Serat tak larut telah terbukti dapat memperlancar jalannya
makanan dan sisa-sisa makanan keluar dari tubuh. Perlu berapa banyak?
Buah, sayuran, dan biji-bijian merupakan sumber serat yang prima, demikian
pendapat para ahli gizi di manapun. Memang benar sekarang banyak suplemen serat
yang mudah diperoleh di pasaran dalam berbagai bentuk dan harga yang beraneka
ragam. Anda boleh-boleh saja mengkonsumsinya, tapi Jangan menjadikannya sumber
utama kebutuhan serat Anda.

Berapa banyak tubuh membutuhkan serat? Meski banyak ahli merekomendasikan konsumsi serat 25-35 gram per hari namun sebenarnya tidak semua orang memiliki kebutuhan yang sama. Dengan tingkat konsumsi orang Asia dewasa yang hanya 2000 kalori perhari maka kebutuhan seratnya hanya sekitar 25 gram.

Memanfaatkan suplemen
Nama Plantago ovata atau Phylium, tumbuhan asal India dan Iran,
kini sering muncul dalam deretan makanan ke-sehatan. Secara tradisional biji
dan sekam biji tumbuhan telah digunakan di India dan Cina untuk mengobati
diare, wasir, masalah pencernaan dan tekanan darah tinggi.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat-obatan Sebaiknya konsultasilah dahulu boleh tidaknya mengkonsumsi suplemen. Dalam beberapa penelitian serat terbukti dapat mempengaruhi efektifitas kerja obat-obatan tertentu seperti
digoxin ( obat untuk menormalkan fungsi jantung, glyburide dan metformin (obat
antidiabetes) atau penicilin.

SERAT LARUT
PektinBuah-buahan (apel, strawbery, jeruk-jerukan)
Beta-glucans Gandum, barley (sejenis biji-bijian)
Gums Polong-polongan, padi, barley, gandum, biji-bijian, rumput laut,
sekam psylium (banyak digunakan sebagai suplemen).

SERAT TAK LARUT
Selulosa Sayuran bentuk daun seperti kubis, umbi-umbian (wortel, bit), bekatul, whole
wheat Hemiselulosa Kulit ari yang menutupi beras atau gandum
Lignin Batang, klit, dan sayur-sayuran.


Sumber dari
www.jadilangsing.com

MEMBUNUH POHON ….????

Saya pernah mendengar cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. penduduk yang tinggal di sana mempunyai sebuah kebiasaan unik yaitu meneriaki pohon. Kebisaan ini dilakukan apabila ada pohon besar dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk ditebang. Dengan tujuan agar pohon tersebut mati.

Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Ketika sampai di atas, bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Hal itu dilakukan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kita bisa belajar satu hal lewat tulisan ini bahwa, ketika kita marah sama seseorang baik suami, istri, rekan sekerja, antara anak dan orang tua, atau sebaliknya, antara pimpinan dan bawahan jangan sampai mengeluarkan perkataan yang membunuh karakter sesama kita.

Pernahkah andah mengelurkan perkataan dasar bodoh/goblok gitu aja gk bisa, bahkan segala jenis binatang bisa keluar lewat perkataan kita. Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal :eh tahu nggak ?! Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku nggak bakal nyesel !
Ada banyak yang bisa gantikan kamu. Sial ! Kerja gini aja nggak becus ? Ngapain aku gaji kamu? atau suami istri yang saling mengeluarkan perkataan untuk mempermalukan satu sama lain karena sakit hati, dll.

Setiap kali anda merasa kesal, sakit hati atau emosi karena perlakuan orang-orang terdekat atau anda ingin balas dendam, jangan sampai mengucapkan perkataan yang menyakitkan karena itu bisa membunuh karakter seseorang, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun dimana perlu supaya orang lain yang mendengar mendapat berkat.