Beranda

Jumat, 05 Februari 2010

Menulis Diari Solusi Hindari Stres Bagi Pribadi Tertutup

Menuliskan isi perasaan serta segala keresahan atas permasalahan yang dihadapi di diari, merupakan salah satu solusi bagi seseorang yang berkepribadian tertutup.
“Kalau orang yang tertutup biasanya menutup akses komunikasi dengan orang lain, sehingga menulis di diari sebuah solusi untuk meluapkan permasalahan yang dihadapi,”kata psikolog lembaga psikologi terapan SAPHIRA, Putiani Mawarti, di Medan, Rabu. Ia menjelaskan, setiap permasalahan yang dihadapi harus diungkapkan, agar tidak menjadi beban yang mengakibatkan tekanan jiwa serta stres.
Bila seseorang telah mengalami stres, katanya, maka dapat memicu berbagai tindakan negatif, seperti upaya mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Bila seseorang telah meluapkan berbagai perasaannya ke dalam diari atau berbagai jenis wadah penulisan lainnya, maka beban yang dihadapi dapat terluapkan, sehingga merasa lega.
Bahkan, ketika berbagai keresahan itu telah ditulis, suatu saat dapat dilihat kembali di diari itu, sehingga dapat menjadi bahan introspeksi diri, katanya.
“Tidak masalah meskipun tidak direspon orang lain, saat kita menuliskannya di diari,”jelasnya.
Menurut dia, yang terpenting saat menghadapi masalah adalah mengungkapkannya, meskipun kepada diari. Dengan mengungkapkan isi hati kepada seseorang ataupun diari, maka secara tidak langsung, hati dan pikiran mulai terhubung, sehingga seseorang mulai dapat berpikir secara jernih kembali.
Pikiran jernih itu, tambahnya, dapat menghindarkan seseorang dari perasaan tertekan atau bahkan menghambat munculnya niat buruk lainnya.
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area (UMA), Irna Minauli, MPsi sebelumnya mengatakan, tekanan kejiwaan seperti stress, bisa memicu tindakan bunuh diri. Namun keputusan untuk mengakhiri hidup tersebut dapat diatasi dengan memperbanyak doa.
Saat seseorang berdoa, maka telah melepaskan emosi negatif, sehingga seseorang merasa lebih tenang. Terlebih, seseorang memiliki pemahaman yang baik, bahwa di balik segala cobaan terdapat hikmah, sehingga pada tahap pemahaman itu seseorang bisa berfikir lebih bijak.

SERBA-SERBI DIABETES ( Bagian I )

Sejarah Kencing Manis

Pada tahun 1552 sebelum masehi, di Mesir dikenal penyakit yang ditandai dengan sering kencing dan dalam jumlah yang banyak (yang disebut : Poliurial), dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 sebelum masehi, penulis India sushratha menamakan penyakit tersebut : penyakit kencing madu (honey urine disease).

Akhirnya, Aretaeus pada tahun 200 sebelum masehi adalah orang yang pertama kali memberi nama : Diabetes, berarti “mengalir terus”, dan Mellitus berarti “manis”. Disebut Diabetes, karena selalu minum dan dalam jumlah banyak (Polidipsia), yang kemudian “mengalir” terus berupa air seni (urine); disebut Mellitus karena air seni penderita ini mengandung gula (manis).

Apakah Penyakit Diabetes Mellitus itu?

Seperti telah disebut diatas bahwa hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas (kelenjar pankreas terletak di lekukan usus dua belas jari) sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar gula (glukosa) darah antara 60 – 120 mg/dl waktu puasa dan kadar gula dalam dua jam sesudah makan di bawah 200 mg/dl. Apabila terdapat gangguan kerja insulin, baik kualitas maupun kuantitas, maka keseimbangan tersebut akan terganggu dan kadar gula darah cenderung naik.

Seseorang sudah dapat disebut Diabetes Mellitus apabila menderita 2 dari 3 yang tersebut di bawah ini:
1. Keluhan haus, banyak minum, banyak kencing, penurunan berat badan.
2. Kadar gula darah lebih dari 120 mg/dl, pada waktu puasa.
3. Kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl, 2 jam sesudah makan.
Karena kadar gula darah meningkat, maka kelebihan gula (glukosa) tersebut akan dikeluarkan melalui air seni dan terjadilah glukosuria (yaitu adanya glukosa – gula di dalam air seni); pada orang normal tidak terdapat glukosa di dalam air seninya. Adanya gula di dalam air seni ini dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain :
1. Air seni penderita tersebut segera didatangi semut karena mengandung gula
2. Adanya rasa manis di air seni (Dr. Thomas Willis dari Inggris pernah mencoba menjilatinya)
3. Timbul rasa gatal di kemaluan pada bekas kencing
4. Dan yang paling tepat adalah pemeriksaan terhadap adanya glukosa atau gula di dalam air seni, dengan cara :
a. Reaksi Fehling (reaksi rebus)
b. Kertas strip yang disebut BM test
c. Kertas strip lain : Glukotest
d. Kertas strip yang disebut Diastix
e. Reaksi dengan tablet, yaitu dengan Clinitest.Salah satu atau beberapa cara (a, b, c, d) tersebut biasanya telah diketahui oleh penderita Diabetes Mellitus.

Pembagian Diabetes Mellitus

1. Diabetes Mellitus type 1

Kencing Manis atau Diabetes Mellitus (DM) type 1 biasanya diderita oleh anak-anak dibawah umur dan juga bisa diderita oleh orang dewasa. Penyebab utamanya adalah disebabkan tubuh tidak menghasilkan insulin atau hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.Insulin adalah sejenis hormon yang dibutuhkan tubuh kita untuk mengkonversi gula (glucose) menjadi energi/tenaga.

2. Diabetes Mellitus type 2
Penyebab utama timbulnya Diabetes Mellitus (DM) type 2 adalah karena pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel tubuh kita tidak peka terhadap insulin.
Makanan yang kita makan akan diuraikan oleh tubuh menjadi gula dan karbohidrat dan diubah menjadi glucose dan terdapat dalam darah kita. Glucose inilah yang akan menjadi bahan bakar utama untuk sel tubuh kita. Insulin akan membawa glucose kedalam sel tubuh kita dan diubah menjadi energy/tenaga. Apabila insulin yang dihasilkan oleh pankreas sedikit, artinya glucose yang akan dibawah oleh insulin kedalam sel tubuh kita juga sedikit. Akibatnya jumlah glucose yang masih terdapat didalam darah juga tinggi.

3. Gestational Diabetes Mellitus
Type Diabetes Mellitus Gestational biasanya diderita oleh wanita yang sedang hamil.
Bayi yang dikandung oleh seorang wanita hamil terdapat didalam plasenta. Hormon yang dihasilkan oleh plasenta berguna untuk pertumbuhan bayi yang dikandung. Hormon ini akan membatasi usaha insulin si ibu bekerja dengan normal yaitu merubah glucose menjadi energy/tenaga. Masalah ini disebut dengan insulin resistance. Insulin resistance akan menyebabkan tubuh si ibu sulit memanfaatkan insulin untuk merubah glucose menjadi energy/tenaga.Biasanya Diabetes Mellitus Gestational akan hilang sendiri setelah melahirkan. Atau bisa disembuhkan dengan diit dan olah raga.

Apa itu Pradiabetes?
Sebelum seseorang menderita kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2, hampir selalu melewati keadaan yang disebut pradiabetes. Pradiabetes adalah jika kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dapat didiagnosis diabetes.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa selama pradiabetes telah terjadi kerusakan di tubuh, terutama jantung dan sistem peredaran darah. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa jika kadar gula darah dapat dikontrol selama pradiabetes, maka kejadian DM tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat.

Terdapat dua macam pemeriksaaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pradiabetes, yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Seseorang yang akan melakukan pemeriksaan GDP, perlu puasa pada malam harinya. Pada pemeriksaan GDP, gula darah diukur pada pagi harinya sebelum makan. Pada pemeriksaan TTGO gula darah diukur setelah puasa dan kemudian dua jam setelah mengonsumsi minuman tinggi gula.

Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, kadar gula darah akan dicek untuk melihat apakah seseorang memiliki metabolisme normal, pradiabetes, atau diabetes. Jika kadar GDP abnormal maka disebut sebagai gula darah puasa terganggu. Sedangkan jika hasil TTGO abnormal maka disebut sebagai toleransi glukosa terganggu. Seseorang disebut sebagai pradiabetes jika kadar GDP mencapai 100 mg/dl s/d <126 mg/dl atau hasil TTGO 140 mg/dl s/d <200 mg/dl.

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan?
Orang dengan pradiabetes sering kali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.

Pada orang dewasa berusia kurang dari 45 tahun dan berat badan berlebih, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan pradiabetes jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk diabetes atau pradiabetes, misalnya anda mempunyai keturunan orangtua yang kena kencing manis. Jika kadar gula darah Anda normal, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Bagaimana Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes?

Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa sekitar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Penelitian lain menyatakan bahwa banyak orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditata laksana.

Seseorang dengan pradiabetes dapat dicegah untuk menjadi DM tipe 2 dengan mengubah diet dan meningkatkan aktivitas fisik. Diet dan aktivitas fisik bahkan lebih baik daripada penggunaan obat dalam memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes.

Perkembangan pradiabetes menjadi diabetes dapat diturunkan sebanyak 58% dengan melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari selama 30 menit dan menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Salah satu aktivitas fisik sedang yang mudah mudah dilakukan adalah berjalan.

Dengan mengubah gaya hidup atau lifestyle, kadar gula darah yang meningkat pada sebagian orang dengan pradiabetes dapat kembali normal. Mengingat risiko penyakit jantung yang lebih besar pada orang dengan pradiabetes, maka faktor risiko penyakit jantung yang lain juga perlu diperhatikan seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Oleh : dr. Johanes Tanzil

Kisah Burung Rajawali


Rajawali adalah burung yang secara luas dianggap memiliki penglihatan yang sangat baik dibandingkan dengan manusia. Hal ini disebabkan oleh Rajawali adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya.Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.

Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali.Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari,induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya.

Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi.Secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang, tapi gagal. saat jatuh, cepat-cepat ia meraih anaknya kembali dan melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan keahliannya dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang setiap hari.Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.

Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam 'penjara' dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).

Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-epakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin.

Rajawali adalah burung yang paling panjang usianya. Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun. Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia memiliki dua pilihan yaitu mati atau harus melewati masa transformasi tubuh yang sangat menyakitkan yang berlangsung selama 150 hari.Ketika umur 40 tahun paruh rajawali yang sangat tua itu sudah bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya, sehingga ia mengalami kesulitan makan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya juga sudah sangat tebal sehingga sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati masa transformasi tubuh yang menyakitkan selama 150 hari , maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung. Kemudian akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah
beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayapnya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh
pada sayapnya.

Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru Dan ketika semua itu sudah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih satu setengah tahun.

Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu.....mati.

Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, pilihan yang kita ambil tersebut harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada
masa depan yang disediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ....., suatu yang saudara impikan selama ini.