Beranda

Jumat, 05 Februari 2010

SERBA-SERBI DIABETES ( Bagian I )

Sejarah Kencing Manis

Pada tahun 1552 sebelum masehi, di Mesir dikenal penyakit yang ditandai dengan sering kencing dan dalam jumlah yang banyak (yang disebut : Poliurial), dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 sebelum masehi, penulis India sushratha menamakan penyakit tersebut : penyakit kencing madu (honey urine disease).

Akhirnya, Aretaeus pada tahun 200 sebelum masehi adalah orang yang pertama kali memberi nama : Diabetes, berarti “mengalir terus”, dan Mellitus berarti “manis”. Disebut Diabetes, karena selalu minum dan dalam jumlah banyak (Polidipsia), yang kemudian “mengalir” terus berupa air seni (urine); disebut Mellitus karena air seni penderita ini mengandung gula (manis).

Apakah Penyakit Diabetes Mellitus itu?

Seperti telah disebut diatas bahwa hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas (kelenjar pankreas terletak di lekukan usus dua belas jari) sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar gula (glukosa) darah antara 60 – 120 mg/dl waktu puasa dan kadar gula dalam dua jam sesudah makan di bawah 200 mg/dl. Apabila terdapat gangguan kerja insulin, baik kualitas maupun kuantitas, maka keseimbangan tersebut akan terganggu dan kadar gula darah cenderung naik.

Seseorang sudah dapat disebut Diabetes Mellitus apabila menderita 2 dari 3 yang tersebut di bawah ini:
1. Keluhan haus, banyak minum, banyak kencing, penurunan berat badan.
2. Kadar gula darah lebih dari 120 mg/dl, pada waktu puasa.
3. Kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl, 2 jam sesudah makan.
Karena kadar gula darah meningkat, maka kelebihan gula (glukosa) tersebut akan dikeluarkan melalui air seni dan terjadilah glukosuria (yaitu adanya glukosa – gula di dalam air seni); pada orang normal tidak terdapat glukosa di dalam air seninya. Adanya gula di dalam air seni ini dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain :
1. Air seni penderita tersebut segera didatangi semut karena mengandung gula
2. Adanya rasa manis di air seni (Dr. Thomas Willis dari Inggris pernah mencoba menjilatinya)
3. Timbul rasa gatal di kemaluan pada bekas kencing
4. Dan yang paling tepat adalah pemeriksaan terhadap adanya glukosa atau gula di dalam air seni, dengan cara :
a. Reaksi Fehling (reaksi rebus)
b. Kertas strip yang disebut BM test
c. Kertas strip lain : Glukotest
d. Kertas strip yang disebut Diastix
e. Reaksi dengan tablet, yaitu dengan Clinitest.Salah satu atau beberapa cara (a, b, c, d) tersebut biasanya telah diketahui oleh penderita Diabetes Mellitus.

Pembagian Diabetes Mellitus

1. Diabetes Mellitus type 1

Kencing Manis atau Diabetes Mellitus (DM) type 1 biasanya diderita oleh anak-anak dibawah umur dan juga bisa diderita oleh orang dewasa. Penyebab utamanya adalah disebabkan tubuh tidak menghasilkan insulin atau hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.Insulin adalah sejenis hormon yang dibutuhkan tubuh kita untuk mengkonversi gula (glucose) menjadi energi/tenaga.

2. Diabetes Mellitus type 2
Penyebab utama timbulnya Diabetes Mellitus (DM) type 2 adalah karena pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel tubuh kita tidak peka terhadap insulin.
Makanan yang kita makan akan diuraikan oleh tubuh menjadi gula dan karbohidrat dan diubah menjadi glucose dan terdapat dalam darah kita. Glucose inilah yang akan menjadi bahan bakar utama untuk sel tubuh kita. Insulin akan membawa glucose kedalam sel tubuh kita dan diubah menjadi energy/tenaga. Apabila insulin yang dihasilkan oleh pankreas sedikit, artinya glucose yang akan dibawah oleh insulin kedalam sel tubuh kita juga sedikit. Akibatnya jumlah glucose yang masih terdapat didalam darah juga tinggi.

3. Gestational Diabetes Mellitus
Type Diabetes Mellitus Gestational biasanya diderita oleh wanita yang sedang hamil.
Bayi yang dikandung oleh seorang wanita hamil terdapat didalam plasenta. Hormon yang dihasilkan oleh plasenta berguna untuk pertumbuhan bayi yang dikandung. Hormon ini akan membatasi usaha insulin si ibu bekerja dengan normal yaitu merubah glucose menjadi energy/tenaga. Masalah ini disebut dengan insulin resistance. Insulin resistance akan menyebabkan tubuh si ibu sulit memanfaatkan insulin untuk merubah glucose menjadi energy/tenaga.Biasanya Diabetes Mellitus Gestational akan hilang sendiri setelah melahirkan. Atau bisa disembuhkan dengan diit dan olah raga.

Apa itu Pradiabetes?
Sebelum seseorang menderita kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2, hampir selalu melewati keadaan yang disebut pradiabetes. Pradiabetes adalah jika kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dapat didiagnosis diabetes.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa selama pradiabetes telah terjadi kerusakan di tubuh, terutama jantung dan sistem peredaran darah. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa jika kadar gula darah dapat dikontrol selama pradiabetes, maka kejadian DM tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat.

Terdapat dua macam pemeriksaaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pradiabetes, yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Seseorang yang akan melakukan pemeriksaan GDP, perlu puasa pada malam harinya. Pada pemeriksaan GDP, gula darah diukur pada pagi harinya sebelum makan. Pada pemeriksaan TTGO gula darah diukur setelah puasa dan kemudian dua jam setelah mengonsumsi minuman tinggi gula.

Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, kadar gula darah akan dicek untuk melihat apakah seseorang memiliki metabolisme normal, pradiabetes, atau diabetes. Jika kadar GDP abnormal maka disebut sebagai gula darah puasa terganggu. Sedangkan jika hasil TTGO abnormal maka disebut sebagai toleransi glukosa terganggu. Seseorang disebut sebagai pradiabetes jika kadar GDP mencapai 100 mg/dl s/d <126 mg/dl atau hasil TTGO 140 mg/dl s/d <200 mg/dl.

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan?
Orang dengan pradiabetes sering kali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.

Pada orang dewasa berusia kurang dari 45 tahun dan berat badan berlebih, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan pradiabetes jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk diabetes atau pradiabetes, misalnya anda mempunyai keturunan orangtua yang kena kencing manis. Jika kadar gula darah Anda normal, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Bagaimana Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes?

Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa sekitar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Penelitian lain menyatakan bahwa banyak orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditata laksana.

Seseorang dengan pradiabetes dapat dicegah untuk menjadi DM tipe 2 dengan mengubah diet dan meningkatkan aktivitas fisik. Diet dan aktivitas fisik bahkan lebih baik daripada penggunaan obat dalam memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes.

Perkembangan pradiabetes menjadi diabetes dapat diturunkan sebanyak 58% dengan melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari selama 30 menit dan menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Salah satu aktivitas fisik sedang yang mudah mudah dilakukan adalah berjalan.

Dengan mengubah gaya hidup atau lifestyle, kadar gula darah yang meningkat pada sebagian orang dengan pradiabetes dapat kembali normal. Mengingat risiko penyakit jantung yang lebih besar pada orang dengan pradiabetes, maka faktor risiko penyakit jantung yang lain juga perlu diperhatikan seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Oleh : dr. Johanes Tanzil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar